Tuesday, November 12, 2019

Yuk Intip "Rainbow Cake", Sebuah Novel Psycho Thriller

Seusai lewat proses tulisan saat lebih dari satu tahun, novel psycho-thriller “Rainbow Cake” pada akhirnya tersebar di semuanya toko buku Gramedia sejak mulai 27 Mei 2019. Novel setebal 260 halaman yang dicatat berdua oleh Rayni N. Massardi serta Christyan AS itu diluncurkan PT Gramedia Pustaka Pokok (GPU) Jakarta serta dipasarkan seharga Rp 78. 000. Karya fiksi yang dicatat dua pengarang dari dua generasi tidak serupa serta tidak sama gender ini benar-benar termasuk juga langka. Bukan sekedar di Indonesia dan juga di dunia. Proses penulisannya juga cukup unik. Inspirasi pokok dituliskan Rayni pada 2018 sampai usai, baru selanjutnya diberikan terhadap Christyan buat ditambahkurangi serta ditambahkan sama dengan imajinasi serta kreasinya sendiri. Seusai selesai mereka selanjutnya membahas, menyuntingulang serta sama-sama lengkapi sampai meraih bentuk final pada 2019. Pekerjaan Christyan bukan sekedar menulis serta lengkapi teks, dan juga bikin gambaran di tiap-tiap bab dan selanjutnya bikin perancangan sampulnya. Seusai disetujui mereka selanjutnya minta Nanang Gani mau bikin bentuk cover sama seperti terlihat hasilnya waktu ini.
Simak Juga  : contoh cerita non fiksi tentang pendidikan
Kerja sama Rayni dengan Christyan bukan sekedar baru kesempatan ini. Awal kalinya, Rayni sudah minta Christyan mau bikin gambaran serta gambar sampul kelompok narasi pendek bergambar (graphics short stories) “Daun Itu Mati” (Prenada Media-2017) . Serta saat ini mereka tengah siapkan narasi bergambar (graphic story) “Pocong Ketakutan. ” Untuk Rayni “Rainbow Cake” ini merupakan karya fiksinya yang ke-9, serta sebagai pengalaman pertamanya menulis satu karya dalam typical thriller. Serta, tidak dengan tersangka, karyanya ini seakan digerakkan dan dijiwai oleh enerji mengagumkan dari dua lagu karya seniman Sudjiwo Tedjo : “Titi Kolo Mongso” serta “Ingsun. ” “Rainbow Cake” merupakan novel Rayni yang ke dua seusai “Langit Terbuka” (Prenada Media-2017) . Awal kalinya, Rayni diketahui jadi fashion styliste, serta pengarang narasi pendek serta udah menerbitkan beberapa buku kelompok cerpen, dan menulis sejumlah buku nonfiksi. SINOPSIS Pengalaman di-bully pada kala remaja, bikin Hilda senantiasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri sampai hatinya makin mengeras. Meneruskan sekolah ke Paris, dia perlahan-lahan mengubah trik pandang pada diri serta type hidupnya. Di Kota Budaya itu Hilda belajar memasak serta buat kue. Hoby barunya mendatangi galeri seni, membuat terpaku didepan satu lukisan yang menggetarkan serta perlahan-lahan buka pengalaman aneh pada tubuhnya. Pindah ke Ubud Bali, dia mulai dihantui musik serta lagu yang mendadak bersarang di kepala serta telinganya. Tidak hanya merasakan ngeri serta membuat mual serta pening, dia pula nikmati hasrat serta kekuatan aneh dari apa yang didengarnya. Hingga sampai dia bersua dengan beberapa orang dari waktu dulu yang pernah melukai hati serta benar-benar dibencinya. Balik ke Jakarta serta sukses jadi pembuat serta pemilik toko kue, masalalunya makin menghantui serta menyebabkan kerusakan jiwanya. Cinta, tidak suka, kangen, serta dendam sudah mengaduk-aduk emosi serta dayanya yang mengagumkan. Alunan musik serta lagu misterius yang terus menghantuinya sudah mendorongnya buat kerjakan beberapa hal gak tersangka termasuk juga wujudkan seni instalasi “Kue Terindah”.  Satu “Rainbow Cake” yang selesai dengan kengerian serta bencana. Mengenai Pengarang RAYNI N. MASSARDI Rayni N. Massardi, kelahiran Brussels, Belgia, pada 29 Mei 1957, ini merupakan putri pertama dari pasangan Anwar A. Moein serta Siti Baini Moein. Lulusan Kampus Paris III, Sorbonne Nouvelle, Departement d’Etude et de Recherches Cinematographiques, Paris, Perancis (1981) , ini pernah turut dalam sejumlah produksi film serta mengajar sinematografi. Berhenti dari kesibukan film, dia selanjutnya banyak menulis narasi pendek yang dimuat di berbagai koran serta majalah. Misalnya dipilih dalam antologi “Laki-Laki yang Kawin dengan Peri : Kelompok Cerpen Pilihan Kompas 1995” serta “Riwayat Negeri yang Haru : Kelompok Cerpen Pilihan Kompas 2006. ” Kelompok cerpen tunggal karya ibu dari dua anak ini merupakan : “Istri Mode Baru” (1990) , “Pembunuh” (2005) , “I Don’t Care” (2008) , “Awas Kucing Hilang” (2010) , serta “Terima Kasih Anakku” (2012) . Rayni pula menulis karya nonfiksi, misalnya : “Ngoprek ‘Santai’ Syair Lagu : Dari Taman Langit hingga sampai TakAda yang Abadi” (2010) , “Hidup Gak Enak Itu Enak! ” (2007) , “1655 : Gak Ada “Rahasia” dalam Hidup Saya! ” (2005) , serta “Inspirasi Model Indonesia” (2003) . Novel pertamanya “Langit Terbuka” dikeluarkan berbarengan novel karya suaminya “Straw” pada 10 Januari 2015 di Bentara Budaya Bali. Pada 2017 dia mengeluarkan kelompok cerpen grafis “Daun Itu Mati” serta bekerja sama dengan Christyan AS jadi ilustrator. Novel “Rainbow Cake” ini merupakan kerja sama Rayni yang ke dua dengan Christyan AS.
Artikel Terkait : cerita fiksi
Tidak hanya bikin gambaran, Christyan ikut serta menulis, menyunting serta memperkaya novel ini. Satu kerja sama yang unik serta menarik dari dua generasi yang tidak serupa. Rayni, istri dari pewarta/pengarang Noorca M. Massardi, ini sudah memiliki dua putri (Cassandra Massardi serta Nakita Massardi) , serta diberkahi tiga cucu lelaki : Bondi (Muhammad Hafiizh Effendi) serta Arken Jati Sasongko dan Dylan Karenanya Manoch. Sejak mulai 1995 Rayni menunjang promo film dari barisan Cinema XXI terutamanya jadi koordinator media. Rayni dapat dihubungi lewat https : //www. facebook. com/rayni. massardi, IG @raynimassardi, serta e-mail : rayni295@gmail. com CHRISTYAN AS Lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 9 Februari 1990, Christyan AS di besarkan di Denpasar, Bali. Lulusan S1 Pendidikan Seni Rupa dari Kampus Negeri Malang, serta S2 program pascasarjana Pengkajian Seni Atraksi serta Seni Rupa UGM, ini berkarya di sektor multidisiplin seni : seni rupa, performance art, aktor, menulis lagu, dll. Sejumlah ilustrasinya misalnya pernah dimuat di buku kelompok puisi Meditasi Kimchi karya Tengsoe Tjahjono (Penerbit Pelangi Sastra Malang, 2016) , kelompok cerpen Usaha Membunuh Sepi karya Felix K. Nesi (Penerbit Pelangi Sastra Malang, 2016) , kelompok cerpen serta puisi Daun itu Mati karya Rayni N. Massardi (Penerbit Kaki Langit Kencana, 2017) , Logbook Performance Eliminasi produksi Teater Populasi (Penerbit Pelangi Sastra Malang, 2017) , gambaran cover buat buku Estetika Musik karya Sukai Hardjana  (Penerbit Art Music Today, 2018) , kelompok essay Arketipe : Penciptaan Kreatif Sampai Dinamika Fakta Barisan karya Mutia Avezahra (Penerbit Kuncup, 2018) , kelompok puisi The Book of Talentless Words karya Malha Bungin (Penerbit Kaki Langit Kencana, 2018) , gambaran buat sejumlah film indie, dll. Jadi aktor dia pernah memainkan peran Caligula dalam lakon Caligula (2013) yang disutradarai Romdan Rijal (Teater Ruangan Karakter-Malang) , jadi Brajanata dalam Panggung Teater Sinema : Suara Hati Angraini (2013) yang disutradarai Karkono Supadi Putra (Lentera Sastra - Malang) , pertunjukan “kolaboratif” Metamorphosa – Batik Eksperimental Performing Art karya Bambang Sarasno (2013) yang disutradarai Arswendi Nasution (Teater Mandiri Jakarta) , jadi Hamlet dalam pertunjukan Hamlet (2013) yang disutradarai Doni Kuss Indarto (Teater Ruangan Karakter-Malang) , monolog Mata Kucing (2015) yang diadaptasi dari cerpen karya Sthiraprana Duarsa serta disutradarai Abu Bakar (Teater Bumi-Denpasar) , jadi sutradara, penulis naskah, juga sekaligus pemain inti dalam lakon Suara-Suara (2018) yang diinspirasi dari naskah Nyanyian Angsa karya Anton Chekov (produksi Teater Vocarium bekerja sama dengan Teater Amarta – Yogyakarta) , dll. ?

No comments:

Post a Comment

Yuk Intip Industri Coworking Space Cetak Pertumbuhan Tinggi

Industri ruangan kerja berbarengan (coworking ruang) adalah satu diantaranya bidang yang terus berkembang. Perkembangan ini searah dengan be...