Tuesday, November 26, 2019

Yuk Simak Warna Sepatu Bikin Warganet Terbelah: Abu-Abu atau Pink?

Tidak hanya pemilihan presiden yang buat warganet terbelah. Gambar sepatu bisa juga menyebabkan demikian.

Beberapa saat ini, Anda mungkin kerap terima pesan gambar sepatu Vans di social media serta kita diperintah menduga warna dari sepatu itu. Yang mengejutkan, sejumlah tangkap sepatu itu berwarna pink dengan garis putih, namun ada juga yang mempersepsinya berwarna abu-abu beraksen toska.

Diskusi bab warna suatu objek gak berlangsung kesempatan ini saja. Silakan mundur ke tahun 2015. Kala itu, juga ada diskusi berlarut-larut ihwal warna suatu gaun. Ada yang menyebutkan gaun itu putih-emas, lainnya menangkapnya biru-hitam.

Bagaimana dapat?

Situsweb Terkenal Science memperjelas pertanda itu dalam tulisan “The Science Of Why No One Can Agree On The Color Of That Dress”, dengan berikan keterangan kembali dari teliti AsapScience, aliran Youtube yang focus pada objek sains.

Bacalah juga : Seusai Vans Gak Ada
Simak Juga : kode warna photoshop
Menurut mereka, ketidakpasan itu disebut colour constancy atau keajekan warna. Buat membuat jadi lebih mudah pembicaraannya, mereka memanfaatkan kubus berwarna-warni. Terdapat banyak segi-empat warna-warni di tiap-tiap permukaan kubus. AsapScience setelah itu memberikan kalau warna kotak yang sama pada dua permukaan kubus yang tidak sama dapat dipersepsi tidak sama warna. Walaupun keduanya berwarna coklat, satu diantara kotak itu kelihatan berwarna kuning.

Dalam situasi itu, bayang-bayang benda pengaruhi persepsi otak pada warna. Menurut kanal Youtube itu, pada perkara gaun, disaat kita ada di area dengan sinar alami yang cukup, jadi gaun bakal berwarna putih emas lantaran lingkungan seputarnya diterangi oleh sinar biru. Akan tetapi, seandainya kita menyaksikan gaun itu dalam area dengan sinar kuning, warna gaun berubah menjadi biru hitam.

Akan tetapi, alasan itu gak semuanya diterima publik. Disaat poto sneakers menggetarkan dunia maya di tahun 2017, Bustle menyampaikan kalau masih ada pro kontra, walaupun tak seramai gosip gaun.

Bagaimana Keterangan Banyak Pengamat?
Pada 2016, Rosa Lafer-Sousa, Katherine L. Hermann, serta Bevil R. Conway coba mempelajari pertanda “the dress” lewat survey berjudul “Striking Pribadi Differences in Color Perception Uncovered by The Dress Photograph” (PDF) . Ke-tiga ilmuwan itu melempar pertanyaan tanggapan bebas gambar gaun bodycon terhadap 1. 401 orang. Dari banyaknya itu, 313 responden belumlah sempat menyaksikan gambar itu awal mulanya.

Sesudah itu, mereka memperoleh tiga jawaban paling banyak berhubungan dengan warna dari gaun bodycon pada gambar, ialah putih-emas (30 prosen) , biru-hitam (57 prosen) , biru-coklat (11 prosen) , serta bekasnya menyaksikan gaun itu berwarna lain. Hasil dari penilaian itu, kebanyakan orang-tua serta wanita menyampaikan warna gaun yaitu putih-emas.

Lafer-Sousa, dkk. menemukannya kalau orang yang kerap mengerjakan aktivitas di luar area (akrab dengan pencahayaan biru langit) condong merasa warna gaun yaitu putih-emas. Dan mereka yang hidup dalam area (akrab dengan pemanfaatan sinar lampu pijar) bakal menyaksikan gambar itu berwarna biru-hitam. Bekasnya yaitu orang yang punyai penerangan netral, yang berasumsi kalau poto itu berwarna biru-coklat.
Artikel Terkait : satuan ukuran berat

Ada juga keterangan lain. Direktur Vision Research Center di University of Pennysylvania, David Brainard, memperjelas pandangannya terhadap The Guardian : kepadatan di lensa mata seorang bakal bertambah sejalan dengan pertambahan umur. Hal semacam itu bakal memiliki pengaruh pada filter panjang gelombang sinar yang jatuh ke retina serta beresiko pada kabar visual yang diselesaikan otak.

Bacalah juga : Buah pikiran Gaun Pernikahan Bertajuk Vintage dari Tasya Kamila

Jay Neitz, seseorang ilmuwan saraf di University of Washington, menerangkan terhadap Wired kalau sinar masuk mata lewat lensa dengan panjang gelombang tidak sama buat tiap-tiap warnanya. Di mata, sinar itu bakal perihal retina pada bagian belakang mata yang ada pigmen buat menyalakan koneksi saraf ke korteks visual. Sisi tersebut yang mengerjakan tanda berubah menjadi gambar.

Klub poto dari Wired lantas setelah itu melaksanakan uji-coba mandiri pada gambar itu memanfaatkan penerapan Photoshop.

“Awalnya saya fikir [gaun] itu putih serta emas, ” papar editor poto Wired, Neil Harris. Akan tetapi, nyata-nyatanya,  disaat dia mengusahakan mengoreksi gambar semakin lebih gelap, warna putih pada gaun berubah jadi warna biru serta warna emasnya berganti hitam.

Persepsi Warna serta Preferensi Warna Individu
Claudia Feitosa-Santana serta empat orang koleganya gak menolak alasan kalau tangkapan atas warna dikontrol oleh sinar lingkungan. Akan tetapi, dia gak semuanya sepakat pada alasan Lafer-Sousa, dkk. yang mempertautkan persepsi warna dengan penuaan seorang.

Dalam analisa berjudul “Assessment of #TheDress With Traitional Color Vision Tests : Perception Differences Are Associated With Blueness” (PDF, 2018) , mereka memberikan hasil pengamatan pada 52 partisan berumur rata-rata 22, 38 tahun (26 wanita serta 26 laki laki) siswa School of The Art Institute of Chicago atau kawan dari murid sekolah yang ikut serta dalam studi ini.

Semuanya responden didapati miliki pandangan normal serta paham terkait pertanda gambar gaun, namun mereka gak tahu terkait analisa itu.



Hasilnya, 29 prosen responden menjawab warna gambar itu yaitu biru-hitam serta 40 prosen responden menuturkan gaun itu punyai kelir putih-emas, bekasnya miliki pandangan warna yang lain. Dari analisa itu juga, Feitosa-Santana, dkk. gak menyaksikan ada interaksi subtansial persepsi warna berdasar pada umur serta etnis, namun ada ada interaksi dengan model kelaminnya. Dalam studi itu, wanita condong tangkap warna gaun itu putih-emas.

Bacalah juga : Nada Wanita Afrika di Gaun Michelle Obama

Alasan pencahayaan pun dikupas dalam analisa Cristoph Witzel serta tiga orang mitranya dalam studi “The Most Reasonable Explanation of “The Dress” : Implicit Assumptions about Illumination” (PDF, 2017) dengan 31 orang responden (24 wanita serta 7 laki laki) jadi peserta analisa.

Mereka memberikan dua poto dress yang diambil dalam sinar tidak sama, satu di area jelas serta yang lain di area gelap. Banyak ilmuwan itu sepakat kalau pencahayaan memiliki pengaruh pada persepsi warna, namun mereka pun miliki analisis lain.

Menurut mereka, perihal lain bertindak pada persepsi warna itu yaitu preferensi warna serta pengalaman awal mulanya. Persepsi warna pada seorang kebanyakan dikontrol kapabilitas penyesuaian responden pada rangsangan sinar. Akan tetapi, dapat pula ketaksamaan itu dikontrol hoby responden pada suatu warna, sampai ada efek budaya pada preferensi warna. Hal semacam itu wajar ; disaat responden menyaksikan gambar itu, ada perihal dalam bawah sadar yang mempengaruhinya.

Oh iya, kembali lagi bab sepatu barusan, warna sepatu itu kenyataannya yaitu pink-putih, dan gaun yang spektakuler pada 2015 itu aslinya berwarna biru-hitam.

No comments:

Post a Comment

Yuk Intip Industri Coworking Space Cetak Pertumbuhan Tinggi

Industri ruangan kerja berbarengan (coworking ruang) adalah satu diantaranya bidang yang terus berkembang. Perkembangan ini searah dengan be...