Thursday, October 17, 2019

Jangan Lewatkan Sivitas Akademika FK UGM Gunakan Pakaian Tradisional Jawa

emandangan tidak serupa terlihat di lingkungan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Penduduk, serta Keperawatan, Kampus Gadjah Mada (UGM) . Bila dalam hari aktif kebanyakan, civitas akademika kenakan pakaian secara umum, di hari ini Kamis (19/9/2019) atau Kamis Pahing dalam kalender Jawa dosen, karyawan sampai beberapa mahasiswa terlihat memakai pakaian tradisionil Jawa. Panorama tidak serupa udah mulai kelihatan disaat akan masuk ke lingkungan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Penduduk, serta Keperawatan UGM. Simak juga : Rektor UGM : Muka Baru Kanal Edukasi, Mantapkan Diri jadi Media Online Paling dipercaya Satpam yang berjaga di pintu masuk, memakai pakaian tradisionil Jawa komplet dengan blangkon. Tidak cuma memakai pakaian tradisionil, disaat Kompas. com akan masuk, satpam yang bekerja lantas mempersilahkan dalam bahasa Jawa. " Sugeng enjang, monggo (Selamat Pagi, silahkan) , " tutur salah satu orang Satpam yang ada pada pintu khusus gedung Fakultas Kedokteran, Kesehatan Penduduk serta Keperawatan Kampus Gadjah Mada (UGM) , Kamis (19/09/2019)
Simak Juga : kalender jawa lengkap

Di ruangan kerja, beberapa karyawan terlihat memakai pakaian tradisionil Jawa. Karyawan lelaki, kenakan surjan, jarik komplet dengan blangkon. Sesaat karyawan wanita kenakan kebaya serta jarik. Tidak cuma karyawan, beberapa dosen serta beberapa mahasiswa pula kelihatan memakai pakaian tradisionil Jawa. Meskipun memakai pakaian etika, tetapi terlihat tidak menganggu kegiatan baik dosen, karyawan serta mahasiswa. Serta, mereka terlihat menangkap moment ini dengan poto bersama-sama. Simak juga : Civitas Akademika UGM Menuntut Pemerintah serta DPR Hentikan Ulasan RUU KPK Dekan Fakultas Kedokteran Kesehatan Penduduk serta Keperawatan Kampus Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia menyampaikan, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta udah lebih dahulu menempatkan memakai pakaian tradisionil Jawa tiap-tiap Kamis Pahing. " Kita banyak berhubungan dengan rekan-rekan di Sardjito (RSUP Dr Sardjito) , mereka lebih dahulu menempatkan itu. Pada akhirnya kita memulai menginisiasi dari Fakultas Kedokteran, " papar Dekan Fakultas Kedokteran Kesehatan Penduduk serta Keperawatan Kampus Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia. Ova Emilia menyampaikan di memakai pakaian tradisionil Jawa pada tiap-tiap Kamis Pahing udah dijalankan di lingkungan Pemda DIY. Hal semacam itu sesuai Ketentuan Gubernur DIY. Ketentuan Gubernur DIY nomer 87 tahun 2014 perihal pemanfaatan kemeja tradisionil Jawa yogyakarta untuk pegawai pada Hari spesifik di DIY. Ketentuan Gubernur DIY nomer 12 tahun 2015 perihal pergantian atas Ketentuan Gubernur nomer 87 tahun 2014 perihal pemanfaatan kemeja tradisionil Jawa Yogyakarta untuk pegawai di hari spesifik di DIY. " Di Fakultas Kedokteran, ini yang kali pertamanya. Kita mau turut berperan serta dalam Kamis Pahing, " ujarnya Menurut dia, arah khusus memakai pakaian tradisionil ini merupakan untuk melestarikan budaya Jawa. Tidak hanya itu pula untuk mengakibatkan kembali rasa punyai budaya sendiri. " Kita kan kurang cuma bicara, namun harus sungguh-sungguh melaksanakan. Saya sangka ini ajakan untuk generasi ke depan, jangan lantas yang disaksikan cuma baju-baju yang sifatnya western, " urainya Dijelaskannya, ke depan, aktivitas memakai pakaian tradisionil akan teratur dijalankan tiap-tiap Kamis Pahing. Kemeja etika yang digunakan pun tidak harus tradisionil Jawa. Tetapi dapat sesuai dengan daerahnya semasing. " Memang tidak ada hubungan dengan kedokteran, namun ini rasa punyai. Kita tidak lupakan akar darimanakah kita berasal, " pungkasnya. Dosen Departemen Dermatologi serta Venereologi Hardyanto Soebono menyongsong positif aktivitas memakai pakaian tradisionil Jawa pada tiap-tiap Kamis Pahing. " Ya begitu bagus, ini untuk melestarikan budaya kita, melestarikan ciri-ciri serta jati kita.
Artikle Terkait : kalender libur 2020

Ya keinginan saya ini dapat teratur dijalankan, " ujarnya Ketua Senat Akademik UGM ini lihat, waktu ini budaya nusantara sudah mulai dilalaikan, khususnya memakai pakaian tradisionil. Walau sebenarnya, kemeja tradisionil sebagai budaya nusantara. " Harapannya, ke depan bertambah banyak orang yang mengerti budaya kita itu budaya yang adi luhung. Lalu ada rasa punyai serta menyintai budaya ini, " jelasnya Disamping itu, mahasiswa Spesialis Kulit serta Kelamin, Dr Novian Febiyanto menyatakan suka karena waktu ke universitas atau ke rumah sakit dengan kenakan pakian tradisionil. " Saya lihat rekan-rekan menyediakan pakian yang akan digunakan, sampai ajukan pertanyaan beli dimana, serta ada yang sewa juga. Jadi mereka betul-betul excited disaat ada peluang memakai pakaian tradisionil, " pungkasnya

No comments:

Post a Comment

Yuk Intip Industri Coworking Space Cetak Pertumbuhan Tinggi

Industri ruangan kerja berbarengan (coworking ruang) adalah satu diantaranya bidang yang terus berkembang. Perkembangan ini searah dengan be...