Beginilah Akibat dari Sistem Zonasi PPDB

Beberapa ratus orang-tua murid di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) , menyelenggarakan perbuatan unjuk perasaan di kantor DPRD NTT serta Dinas Pendidikan NTT. Mereka tidak setuju, lantaran anak mereka tak difasilitasi di sekolah negeri, lantaran aplikasi metode zonasi dalam penerimaan peserta didik baru tahun 2018. Banyak orang-tua menilainya, metode ini sebabkan banyak anak yg tidak bisa menyambung pendidikan. Bahkan juga ada murid yg tempat tinggalnya berjarak lebih kurang 100 mtr. ke sekolah negeri, namun tidak di terima. Bacalah juga : Bab Masalah Zonasi PPDB, Ini Kata Ridwan Kamil Satu diantaranya orang-tua murid, Antonio Soares menyatakan, sangatlah sedih dengan aplikasi metode zonasi ini. " Kami dari orang-tua siswa, terasa sedih lantaran menurut area yg ada, kami tinggal sangat paling dekat dengan sekolah SMA Negeri 3, namun anak saya jadi tak di terima, " papar Antonius terhadap beberapa wartawan, Rabu (11/7/2018) .
Lihat Juga : ciri ciri teks eksposisi
 Kekecewaan Antonius semakin bertambah, berkat murid dari kecamatan beda dapat difasilitasi di sekolah SMA 3. " Kita mengharapkan pihak DPRD NTT serta Dinas Pendidikan Propinsi NTT dapat mencari pemecahan yg terpilih buat kita, " ujarnya. Bacalah juga : Ini Argumen Kemendikbud Kerjakan Metode Zonasi Menyikapi tuntutan itu, Ketua Komisi V DPRD NTT Jimmy Sianto mengemukakan, pihaknya bakal menyebut pihak Dinas Pendidikan NTT, biar berikan klarifikasi dan pemecahan pada masalah itu. " Barusan ada aduan terkait ada penyimpangan-penyimpangan pada peraturan, sebab itu kita titel rapat ini serta kita bakal menyebut kepala dinas pendidikan, " kata Jimmy.
Simak Juga : teks eksposisi tentang pendidikan

Jimmy lantas menyatakan, udah berkata dengan cara tegas dengan kepala Dinas Pendidikan NTT, kalau bila ada yg keluar batas dari itu, karena itu kepala sekolah bakal dicopot dari jabatannya. " Umpamanya murid yg ada di luar area namun di terima, bahkan juga lantas ada diresahkan bab jual formulir serta beda lain, saya menyebutkan kali diketemukan serta ada buktinya, saya mohon biar itu langsung dicopot dari kepala sekolah atau dari jabatan apa pun serta siapa-siapa saja itu tak bisa, " tegasnya.