Yuk Intip Februari 2020, Konstruksi PLTA Peso Dimulai

Gagasan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Peso, Bulungan, hinggas saat ini masih berproses. Bila tidak ada aral, pekerjaan konstruksinya bakal mulai pada Februari 2020.

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) , Irianto Lambrie menyampaikan, pembangunan konstruksi bagian pertama, salah satunya seperti kantor, asrama buat pekerja, serta juga termasuk perumahan buat staf yang dibuat dengan permanen. “Berdasarkan hasil komunikasi dengan PT Kayan Hydro Energy (KHE) , saat ini mereka udah proses pengapalan material dari Cina buat konstruksi disana (tempat pembangunan) , ” tutur Irianto pada Radar Kaltara di Tanjung Selor, Selasa (1/10) .
Proses ini termasuk cukup panjang. Bila material yang dimuat gunakan kapal melalui perairan Jawa, diperhitungkan bakal memakan banyak waktu 45 hari. Namun, bila langsung dari Cina ke Tarakan, dapat tembus dalam saat 15 hari.
Simak Juga : provinsi termuda di indonesia

Sekarang investor pengerja salah satunya mega project di propinsi termuda di Indonesia ini melakukan persiapan di lapangan, tentang apakah saja yang perlu selekasnya disiapkan buat penerapan pembangunan konstruksi awal.
Artikel Terkait : data jumlah penduduk indonesia

Tidak hanya itu, buat pembangunan bendungan bagian awal itu akan dikerjakan dengan kontinyu yang diinginkan mulai tahun kedepan. Dikarenakan, sampai sekarang izin bendungan PLTA Sungai Kayan belum mendapatakan rujukan dari Komisi Bendungan. “Saat ini mereka (Komisi Bendungan) masih pelajari, karenanya ada beberapa ratus gambar, ” tutur bekas Sekretaris Propinsi (Sekprov) Kalimantan Timur (Kalimantan timur) ini.


Mengenai gambar yang diberikan pada Komisi Bendungan itu diperhitungkan kurang lebih 500 lembar. Menurut bekas Penjabat (Pj) Gubernur Kaltara pertama ini, jumlahnya itu lumayan banyak serta harus dibikin dengan detil. “Mungkin kelak penerapan di lapangan ada koreksi dengan keadaan tempat, ” ucapnya.
Oleh karenanya, harus dimengerti jika buat membuat bendungan PLTA tidak serupa bangunan lain. Dikarenakan, bila tidak benar dalam implementasinya, pasti karena itu dapat fatal. Dapat berlangsung banjir serta memunculkan korban materi sampai jiwa.
Pastilah, faksi investor selalu harus memperingatkan beberapa pekerjanya buat lebih cermat serta harus menekankan kwalitas ketimbang jumlah dari pembangunan PLTA, jadi usaha awal buat berlangsungnya efek negatif dari pekerjaan itu.