Monday, April 15, 2019

Beginilah Maximum Draw Down – Analisis Risiko Reksa Dana

Sekian lama ini kita tahu resiko reksa dana kuantitatif yang bisa diukur seperti Beta serta Standard Deviasi. Menyampaikan Beta serta Standard Deviasi ke investor kadang susah-susah gampang. Enteng sebab buat investor yang udah tahu, kian besar angka beta serta standard deviasi, bermakna kian besar juga resiko. Sulit, sebab tidak semua reksa dana yang risikonya besar returnnya besar, serta sebaliknya. Kadang ada anomali kalau return tidak searah dengan resiko.

Tidak hanya itu, buat standard deviasi menjadi contoh, apa itu yang dimaksud dengan standard deviasi 12% ? apa itu bermakna investor dapat rugi sampai 12%? apa standard deviasi 12% pada reksa dana dengan return 10% serta 20% miliki interprestasi yang sama? Sebetulnya berlainan. Sebab tersedianya perkara anomali serta kesukaran dalam menginterprestasikan rancangan resiko itu pada investor pemula, menurut saya, dibutuhkan tanda yang lebih baik. Sesudah menginginkan, menurut saya rancangan resiko yang diketahui dengan arti Maksimum Draw Down ini yang lebih ringan dimengerti. Seperti apa rancangan resiko ini?
Simak Juga : cara menghitung simpangan baku


Maksimum Drawdown merupakan tingkat kerugian maksimal yang dapat di alami seorang dengan berinvestasi pada satu instrumen investasi dalam soal ini reksa dana atau saham. Lantaran asal muasal rancangan Maksimum Drawdown saya raih dari riset saham. Buat menjelaskannya, saya bakal gunakan 2 grafik sebagaimana berikut :

1. Penampilan Grafik IHSG saat 2011 yang bersumber dari Yahoo Finance



2. Memastikan / Mengkalkulasi Maksimum Drawdown dari IHSG buat periode 2011. Tekniknya dapat gunakan mata serta mengira-ngira periode yang dapat membuahkan kerugian maksimal untuk investor. Selanjutnya mengkonfirmasikan dengan mengkalkulasi lewat Excel atau Kalkulator. Dalam perkara diatas, lewat cara kasat mata, titik paling tinggi merupakan pada 1 Agustus 2011 adalah di IHSG 4193. 44 serta titik paling rendah pada tahun 2011 merupakan 4 Oktober 2011 di mana IHSG terkoreksi serta ada pada level 3269. 45. Investor yang nasibnya sangat apes di mana ia masukkan semua hartanya pada tanggal 1 Agustus 2011 serta lakukan Cutloss pada 4 Oktober 2011 bakal alami kerugian sebesar 22. 03%. Angka -22. 03% ini dia yang diketahui dengan arti Maksimum Drawdown (atau saya singkat lewat cara MDD) .


Interprestasi Lebih Simple

Walaupun dalam penilaian serta penilaian kemampuan reksa dana biasanya dimanfaatkan standard deviasi atau beta menjadi tanda resiko, saya banyak mendapatkan kenyataan dilapangan kalau ke-2 tanda ini benar-benar sukar buat dapat diserap oleh investor terlebih investor pemula. Lantaran ada anomali serta variabel beda yang perlu dimanfaatkan bersama dengan tanda itu. Contohnya ada reksa dana yang low risk tapi high return, sebaliknya ada juga reksa dana yang high risk tapi low return. Standard Deviasi lewat cara angka pula memang tidak dapat dipakai lewat cara independent lantaran pengertian standard deviasi sendiri merupakan penyimpangan dari rata-rata. Bila rata-rata reksa dana A serta B tidak sama, apa interprestasi standard deviasi tetap sama?

Sesaat untuk saya, Maksimum Drawdown merupakan langkah yang sangatlah simple dalam menyampaikan resiko. Untuk investor beberapa, resiko = rugi. Bila resiko merupakan kapasitas kerugian yang mungkin di alami dengan berinvestasi pada instrumen investasi khusus. Perihal ini sesuai sama pengertian MDD, di mana MDD menurut saya merupakan tingkat kerugian maksimal yang “pernah” berlangsung pada satu instrumen investasi. Sebab sempat berlangsung jadi angka itu bukan angka riil atau pemikiran, atau “hanya ada pengakuan abstrak seperti High Risk” tapi tidak jelas berapa High risikonya. Menjadi contoh, bila ada orang yang menanyakan ke saya, “Apa Resiko Bila Berinvestasi di Saham? ”, jadi saya bakal menjawab ” Berdasar pada Data serta Kemampuan Tahun 2011, jadi Resiko Investasi Saham merupakan anda dapat kehilangan kira-kira 22% dari nilai investasi anda bila anda masuk serta keluar di waktu yang salah. Di mana Periode anda alami kerugian itu dapat terjadi saat 2 Bulan 3 Hari. Apa anda siap seandainya perihal itu berlangsung kepada anda? ”
Artikel Terkait : pengertian standar deviasi
Aplikasi pada Reksa Dana

Apa rancangan MDD dapat ditempatkan pada reksa dana? Semestinya dapat, lantaran reksa dana saham pada intinya gunakan sejumlah besar portofolionya pada instrumen saham. Menjadi contoh, selanjutnya saya gunakan Reksa Dana Panin Dana Maksima menjadi contoh buat menerapkan rancangan dari MDD. Pertimbangannya tidak hanya saya kerja disana sekarang ini, kalau reksa dana ini udah berumur cukuplah lama hingga kita dapat memperoleh deskripsi MDD dari tahun ke tahun yang lebih panjang.

*Data 2012 merupakan Sampai 8 Agustus 2012 serta dihitung dari 1 Januari 2012. Sumber www. infovesta. com, di proses

Hari yang ada di kolom itu perlihatkan periode berlangsungnya MDD, kian panjang / lama, bermakna kian menanggung derita / apes pula investor yang terkait. Lantaran dari waktu ke waktu, yang ia lihat merupakan penurunan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan yang belum capai dasarnya. Bila dilihat, ada pula insiden di mana MDD lebih negatif ketimbang kerugian pada tahun 2008. Mempunyai arti return 2008 cuma menyaksikan dari tahun ke tahun, sesaat investor sendiri sesungguhnya dapat masuk setiap saat. Bila investor itu benar2 apes serta masuk pada kejadian yang kurang pas serta kuatir dan menarik pada kejadian yang kurang pas juga, resiko kerugian yang di alami dapat tambah besar.

Untuk saya, MDD merupakan satu tanda yang terbaik dalam perlihatkan resiko satu reksa dana. Lantaran semua info jelas, dari berapakah prosen kerugian yang dapat di alami, sampai berapakah hari investor mesti menanggung derita kerugian itu. Anda sendiri juga dapat mengkalkulasi MDD reksa dana beda dengan gunakan sistim ini menjadi salah satunya penambahan rekomendasi anda pada penilaian kemampuan reksa dana. Tapi bila anda tetap setia pada sistim konvensional seperti Sharpe, Treynor serta Jensen Alpha juga dapat konsisten disilahkan. Hanya satu kekurangan dari sistim MDD ini merupakan periode (banyaknya hari penurunan sampai capai titik paling rendah) sangatlah mungkin tidak sama pada reksa dana yang satu dengan reksa dana yang beda. Perihal ini membuat pada intinya, cukup kurang pas bila kita memandang MDD merupakan resiko sepatutnya standard deviasi serta beta, lantaran ke-2 tanda ini diukur dengan gunakan periode yang terus menerus. Tinggal anda sendiri yang menilainya, tanda apa yang sangat sesuai sama anda. Terima kasih.

Penyebutan produk investasi (bila ada) tidak punya maksud buat memberikannya penilaian bagus tidak baik, maupun saran jual beli atau tahan buat instrumen khusus. Maksud pemberian contoh merupakan buat perlihatkan kenyataan yang memperkuat pemikiran penulis. Kemampuan Saat Lantas tidak jadi agunan bakal kembali terulang lagi semasa mendatang. Seluruhnya tulisan, komentar serta respon atas komentar adalah pemikiran pribadi.

No comments:

Post a Comment

Yuk Intip Industri Coworking Space Cetak Pertumbuhan Tinggi

Industri ruangan kerja berbarengan (coworking ruang) adalah satu diantaranya bidang yang terus berkembang. Perkembangan ini searah dengan be...