Monday, March 11, 2019

INI DIA ASAL-USUL KATA SERAPAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia lahir dengan proses panjang. Kenyataannya, dia mempunyai banyak kata resapan yang datang dari banyaknya bahasa asing.

Satu buku sempat ditulis oleh Alif Danya Munsyi alias Yopi Tambayong alias Remy Sylado berjudul 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia ialah Asing. Dalam satu sisi, Yopi memberikan contoh iklan di situs penelusuran jodoh bertuliskan:

“Gadis 33, Flores, Katolik, sarjana, karyawati, humoris, sabar, setia, jujur, anti merokok, antifoya-foya, aktif di gereja. Mendambakan jejaka maks 46, min 38, pendapatan cukup, kebapakan, romantis, patuh, miliki karisma.”
Artikel Terkait : agama yang ada di indonesia

Selintas, semua tampak biasa saja: kalimat diatas ditulis dalam bahasa Indonesia, tentunya, serta bisa kita mengerti bersamanya. Akan tetapi, seperti kita yang miliki rahasia pribadi, beberapa kata diatas nyatanya pun miliki rahasianya sendiri-sendiri: asal-usul pembentuknya, alias kata resapan. Bila di uraikan selanjutnya, berikut data tiap-tiap kata, komplet dalam bahasa pembentuknya:

– gadis (Minangkabau)

– Flores (Portugis: floresce)

– Katolik (Belanda: katholiek),

– sarjana (Sanskerta: sajjana)

– karyawati (Sanskerta: karya+wati)

– humoris (Belanda: humorist)

– sabar (Arab: ṣabr/sabran)

– setia (Sanskerta: satya)

– jujur (Jawa)

– anti merokok (Belanda: anti+roken)

– antifoya-foya (Belanda: anti; Menado: foya)

– aktif di gereja (Belanda: actief; Portugis: igreja)

– mendambakan (Tamil: iṭṭam)

– jejaka (Sunda: jajaka)

– maks (Belanda: maximal)

– min (Belanda: minimum)

– pendapatan (Arab: ḥāṣil)

– cukup (Jawa)

– kebapakan (Cina: bàba)

– romantis (Belanda: romantisch)

– patuh (Arab: ṭāʿa/thawa’iyat)

– miliki (Sanskerta: Empu)

– karisma (Belanda: charisma)

Bagaimana, bagaimana, telah terperanjat belumlah mengerti jika bahasa Indonesia punya kita nyatanya adalah hasil resapan serta dampak dari bahasa-bahasa lainnya???

Beberapa kata yang kamu baca, catat, dengar, serta katakan sampai ini hari adalah hasil adopsi dari bahasa lainnya ke bahasa Indonesia. Itu penyebabnya kenapa kita seringkali dengar beberapa kata yang serupa dalam bahasa Indonesia dalam bahasa asing. Janganlah GR dulu—itu bukan bermakna pencipta bahasa Indonesia serta bahasa asing itu membuat beberapa katanya berbarengan. Malah bisa saja, kitalah yang menyerap kata itu, lantas di proses supaya sama dengan lidah Indonesia, persis seperti makanan.

Jadi, apa dong bahasa-bahasa yang sudah berbaik hati memberi beberapa kata resapan untuk kita-kita yang saat ini kembali repot jadi cebong serta kampret berada di Tanah Indonesia terkasih???

1. Bahasa Sanskerta serta Hindi
Bahasa yang satu ini sering diketemukan pada beberapa prasasti kerajaan di Indonesia semenjak era ke-5. Bahkan juga, diawali dari era ke-9 SM (Sebelum Masehi, bukan SM Entertainment, ya!), bahasa ini konon telah dipakai di sejumlah daerah di Indonesia menjadi efek disebarkannya agama Hindu sampai era ke-7 serta 8. Sampai dua era sesudahnya, penyebaran agama Buddha diawali, juga dengan manfaatkan bahasa Sanskerta ini.

Tidak cuma penyebaran agama, ke-2 bahasa ini pula erat hubungannya dengan perdagangan rempah-rempah dari India. Kira-kira, ada 700 kata dalam bahasa Indonesia yang lahir karena dampak bahasa Sanskerta serta Hindi, contohnya: asmara (āśmara), spesial (āstām eva), serta wisuda (viśuddha).

2. Bahasa Cina
Perjalanan bahasa Cina diawali semenjak era ke-7. Saat itu saudagar Cina berkunjung ke Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, sampai Maluku Utara. Jalinan ini bersambung ke step diplomatik dengan Kerajaan Sriwijaya serta bahasa Cina iatu sendiri mulai tampak di dalam penduduk.

Bahasa Cina yang memberi materi-materi kata dalam bahasa Indonesia disampaikan dari dialek Hokyan. Seputar lebih dari 300 kata yang sering kita pakai nyatanya adalah sumbangsih dari bahasa Cina. Ini terpenting buat kamu kenali, soalnya kamu hanya dapat katakan “Xiexie!” atau “Cici, Koko!” jika bicara masalah bahasa Cina. Hadeeeeh!

Contoh beberapa kata serapannya ialah seperti berikut: bakpia (bah pián), bakso (bah so), serta bakwan (bah oân).

3. Bahasa Arab serta Parsi
Ke-2 bahasa ini mempunyai keserupaan cukuplah tinggi. Parsi sendiri datang dari lokasi yang sekarang diketahui dengan nama Iran serta sekelilingnya.
Baca Juga : nama provinsi di indonesia

Konon, tujuh saudagar dari Persia, India, serta Arablah yang hadir membawa bahasa Arab ke Indonesia. Menurut riset dari Russel Johns, seseorang linguis dunia, bahasa Arab mulai diadaptasi ke bahasa Melayu (untuk lalu berkembang jadi bahasa Indonesia) semenjak era ke-12, dimana waktu itu banyak raja yang akan memutuskan memeluk agama Islam. Teori ini di dukung karenanya ada karya sastra yang mulai tumbuh cepat. Sampai sekarang ini, terdaftar ada seputar 2.200 kata dalam bahaa Arab yang diserap ke bahasa Indonesia, contohnya: gengsi (jinsī), iklan (iʿlān), serta agenda (agenda).

Pedagang Arab yang hadir ke Indonesia selalu banyak yang datang, serta salah satunya adalah penutur bahasa Parsi. Itu penyebabnya, bahasa Parsi pun mempunyai terlibat dalam proses pembentukan bahasa Indonesia. Terdaftar, lebih dari 200 kata yang kita punya ialah resapan dari bahasa Parsi, misalnya: bedebah (bad-bakht), bius (bī-hosh), serta cambuk (chābuk).

4. Bahasa Portugis
Portugis menempati Malaka semenjak 1511, tahun dimana bahasa ini selanjutnya berkembang di sejumlah sisi di Indonesia. Di era ke-17, bahasa Portugis bahkan juga sudah jadi bahasa perhubungan antaretnis, tidak hanya bahasa Melayu. Justru, tidak tanggung-tanggung, seseorang sejarawan bernama Jean Gelman Taylor mengatakan jika bahasa Portugis jadi bahasa penting dalam perdangan Asia, yakni pada era ke-16 serta 17.

Beberapa kata dalam bahasa Portugis yang terserap ke bahasa Indonesia ialah: bangku (banco), bendera (bandeira), serta boneka (boneca).

5. Bahasa Belanda
Belanda mungkin seperti bekas terindahnya Indonesia (walau pasti mesti kita mengerti jika penjajahan bukan suatu yang indah serta menyenangkan) sebab dia sudah hadir ke Indonesia serta bertahan sampai 3,5 era. Ya, 350 tahun! Tujuan saya, ya ampun kamu ngapain saja, Nda, Belanda???

Lamanya waktu Belanda berada di Indonesia malah jadi peristiwa warisan serta resapan kata di dalam penduduk. Ya, ya, ya, tidak hanya skema pemerintah, pengetahuan evaluasi, budaya, serta musik, bahasa Belanda jelas memberikan dampak berbentuk kata resapan di Indonesia.

Sampai ini hari, terdaftar lebih dari 7.000 kata bahasa Indonesia lahir dari bahasa Belanda, contohnya: indehoi (in het hooi), indekos (in de kost), serta fanatik (fanatiek)—termasuk juga kisah-kisah pembentuk kata yang erat hubungannya dengan keadaan riwayat yang berlangsung saat itu, sama dengan kata jancuk yang sempat dibicarakan awal mulanya.

6. Bahasa Inggris
Setelah kemerdekaan, Soekarno membawa Indonesia lebih dekat ke pihak sekutu. Maksudnya, pasti untuk memberi dukungan program kerja sama serta pendidikan. Akhirnya, info serta komunikasi dalam bahasa Inggris juga tidak terelakkan, yang lalu bertanggungjawab pada lebih dari 2.400 kata resapan yang muncul lalu, contohnya: usaha (business), boikot (boycott), serta cas (charge).

7. Bahasa Jepang
Bahasa Jepang sudah merubah kehidupan Indonesia semenjak tahun 1942. Semenjak jaman penjajahan, pasukan Jepang memang sering memakai beberapa istilah bahasa Jepang di Indonesia, hingga harus, arti ini juga jadi familier di telinga, contohnya keibodan serta jibaku.

Beberapa kata resapan dari Jepang biasanya tidak mempunyai bentuk yang sangat berlainan dengan wujudnya dalam bahasa Indonesia, contohnya: bonsai (bonsai), yoyo (yôyô), serta karate (karate).

Data diatas pasti cuma dikit dari banyaknya pembentuk kata resapan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi sekurang-kurangnya, yang butuh kita mengerti dalam cerita ini ialah: jika kita datang dari beberapa hal yang menempa kita, seperti bahasa Indonesia dibuat dari banyak bahasa yang memengaruhinya.

No comments:

Post a Comment

Yuk Intip Industri Coworking Space Cetak Pertumbuhan Tinggi

Industri ruangan kerja berbarengan (coworking ruang) adalah satu diantaranya bidang yang terus berkembang. Perkembangan ini searah dengan be...