Tuesday, February 12, 2019

Yuk Santap Fakta Jelang Imlek di Bogor, Muncul Surat Penolakan hingga Sikap Wali Kota dan MUI

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan akan tetaplah menyelenggarakan acara Imlek serta Cap Go Meh di lokasi Bogor. Soal seirama ikut ditekankan oleh Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Kota Bogor. MUI Kota Bogor beri dukungan sikap Wali Kota Bima Arya. Seperti didapati, tersebar surat dari grup yang mengatasnamakan Komunitas Muslim Bogor (FMB) beberapa waktu paling akhir di Kota Bogor. Grup itu memohon Pemkot Bogor tidak untuk mengarahkan ASN yang beragama Islam supaya ikuti acara perayaan masyarakat keturunan etnis Tionghoa itu. Di bawah ini realitas selengkapnya : 1. Acara Imlek serta Cap Go Meh di Bogor masih berjalan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto kala berikan info selesai dicheck Bawaslu Kota Bogor, Jumat (11/1/2019) . Baca juga : romawi angka

 Pemkot Bogor juga mengatakan jika perayaan Imlek serta Cap Go Meh di Kota Bogor masih akan diadakan. Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan, perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor adalah satu diantaranya agenda tahunan utama yang diadakan untuk menggandeng beberapa wisatawan. “Ada yang mengatasnamakan FMB. Mereka menjelaskan surat terbuka yang pada dasarnya tak menyepakati ada Bogor Street Festival. Kami terasa butuh untuk memberikan terhadap publik berkaitan urutan Pemkot Bogor di sini. Ini tersangkut ikut atas nilai-nilai kebersamaan serta keberagaman yang dipercaya oleh kita jadi masyarakat Bogor dari saat ke saat, ” papar Bima, Selasa (29/1/2019) . Baca Ikut : Tersebar Surat Penolakan Perayaan Imlek serta Cap Go Meh, MUI serta Pemkot Bogor Membuka Nada 2. Bima gak setuju isi surat dari FMB Satu diantaranya pernak-pernik menghiasi perayaan Imlek di Vihara Dhanagun, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/01/2017) . Tiap-tiap tahunnya, masyarakat keturunan Tionghoa baik yang datang dari Bogor atau luar Bogor memadati Vihara Dhanagun untuk melaksanakan ibadah. (KOMPAS. com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH) Bima menuturkan, tiap-tiap tahunnya perayaan Cap Go Meh selamanya dibalut dalam pesta rakyat bertopik Bogor Street Festival hingga lebih mendahulukan nilai-nilai kebudayaan serta kearifan lokal. Sedang surat dari FMB sekalipun tak mengisyaratkan ke-2 soal itu. Diluar itu, Bima Arya menuturkan, acara perataan Cap Go Meh akan didatangi beberapa tokoh nasional. " Apa akidah seseorang Ahmad Heryawan (eks Gubernur Ja-bar) luntur disaat mengunjungi acara ini tiap-tiap tahun? Apa akidah Presiden Jokowi luntur disaat turut rayakan keberagaman budaya di Indonesia? Bogor Street Festival sempat pula didatangi Menteri Pariwisata, Menteri Agama, serta beberapa tokoh yang lain, ” ujar ia. Baca Ikut : Mendekati Imlek, Kelenteng di Palembang Dipasang 1. 800 Lampion 3. MUI Kota Bogor junjung perayaan Imlek serta Cap Go Meh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto kala berikan info persnya sehubungan surat edaran dari Komunitas Muslim Bogor (FMB) yang mengatakan penolakannya pada perayaan Imlek serta Cap Go Meh di Kota Bogor, Selasa (29/1/2019) . (KOMPAS. com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH) Soal seirama ikut dijelaskan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor Mustofa Abdullah. Menurut dia, acara Bogor Street Festival bukan punya agama atau etnis spesifik, namun momennya seiring dengan perayaan Cap Go Meh. Surat dari FMB dapat jadi bahaya yang bisa mencabik kebersamaan serta kerukunan antar-etnis serta agama di Kota Bogor yang sejauh ini telah terhubung dengan baik. “Bogor Street Festival adalah pekerjaan seni budaya. Tak berkenaan dengan agama atau etnis spesifik. Ini telah jadi punya kita. Contoh perayaan CGM di Aceh yang mengaplikasikan ketetapan daerah (perda) syariah, sertakan gadis-gadis berjilbab dalam perbuatan barongsainya dikombinasikan dengan tarian tradisionil unik sana, ” kata Mustofa. Baca Ikut : Bogor Masih Titel Perayaan Imlek serta Cap Go Meh 4. Festival seni serta budaya dongkrak perekonomian masyarakat Situasi pawai pesta rakyat Cap Go Meh Street Festival di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/03/2018) . Acara yang dikemas berbentuk kirab budaya nusantara ini adalah puncak perayaan imlek yang selamanya diadakan tiap-tiap tahun. (MAULANA MAHARDHIKA) Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya, makin bertambah kalender moment pariwisata di Kota Bogor, maka makin baik juga untuk gerakan roda perekonomian di kota hujan ini. “Kami miliki agenda kesenian serta kebudayaan tahunan seperti Bogor Street Festival. Makin bertambah pekerjaan budaya bertambah baik untuk Kota Bogor. Pekerjaan ini penggerak ekonomi rakyat, " kata Bima. " Menurut data kami, tingkat rumah hotel naik, ekonomi kecil bekerja, bidang layanan wisata kuliner bekerja secara cepat. Ini langkah yang berikan keberkahan untuk masyarakat, ” makin ia. Baca Ikut : Bila Menang Pemilihan kepala daerah, Dedi Mulyadi Janji Titel Cap Go Meh di Semua Kabupaten/Kota Ja-bar 5. Isi surat dari grup FMB di Bogor Situasi pawai pesta rakyat Cap Go Meh Street Festival di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/03/2018) . Acara yang dikemas berbentuk kirab budaya nusantara ini adalah puncak perayaan imlek yang selamanya diadakan tiap-tiap tahun. (MAULANA MAHARDHIKA) Dalam beberapa waktu paling akhir, masyarakat Kota Bogor risau oleh karena ada surat edaran dari grup Komunitas Muslim Bogor (FMB) . FMB yang menjelaskan penolakannya pada perayaan tahun baru Imlek serta Cap Go Meh 2019. Satu diantaranya point dari isi surat itu merupakan memohon Pemerintah Kota serta Kabupaten Bogor tak memfasilitasi perayaan Imlek serta Cap Go Meh di lokasi Bogor, khususnya yang sertakan umat beragama yang lain. Mereka ikut mengatakan supaya pemerintah daerah tak mengarahkan perangkat sipil negara yang beragama Islam serta orang muslim yang lain untuk turut mengunjungi atau beri dukungan perayaan Cap Go Meh.

No comments:

Post a Comment

Yuk Intip Industri Coworking Space Cetak Pertumbuhan Tinggi

Industri ruangan kerja berbarengan (coworking ruang) adalah satu diantaranya bidang yang terus berkembang. Perkembangan ini searah dengan be...