Tuesday, October 8, 2019

Ini Dia Teori Pelangi Al-Farisi

Al-Farisi menganjurkan satu teori baru perihal pelangi. Menurutnya, pelangi berlangsung sebab cahaya sinar matahari dibiaskan kedua kalinya dengan air yang turun. Satu atau lebih pemantulan sinar berlangsung pada dua pembiasan.

" Ia (al-Farisi) menunjukkan teori perihal pelanginya lewat riset yang luas memanfaatkan satu susunan transparan berisi air serta satu camera obscura, " kata J. J O'Connor, serta E. F. Robertson dalam karyanya bertopik " Kamal al-Din Abu'l Hasan Muhammad Al-Farisi " .

Baca
Kamal al-Din al-Farisi, Pakar Fisika dari Persia

Al-Farisi juga disadari udah mengenalkan dua penambahan sumber pembiasan, ialah di permukaan di antara bejana kaca serta air. Dalam karyanya, al-farisi menerangkan perihal warna pelangi. Dia udah memberikan ide buat orang fisika kekinian perihal teknik membuat warna.

Beberapa pakar sebelum al-Farisi memiliki pendapat bahwai warna adalah hasil satu pencampuran di antara gelap dengan jelas. Dengan cara teristimewa, dia juga kerjakan kajian yang dalam masalah warna. Dia kerjakan kajian dengan susunan/bola transparan. Hasilnya, al-Farisi mencetuskan kalau macam-macam warna berlangsung sebab superimposition ketaksamaan bentuk gambar dalam latar gelap.

" Kalau gambar lantas tembus dalam, sinar didukung serta menghasilkan satu warna kuning bersinar. Sesudah itu mencampurkan gambar yang dikurangi selanjutnya satu warna gelap serta merah gelap sampai hilang sewaktu matahari ada di luar kerucut pembiasan cahaya setelh 1 kali pemantulan, " papar al-Farisi.

Penelitiannya itu terkait dengan basic penyidikan teori dalam dioptika yang dimaksud al-Kura al-muhriqa yang awal mulanya udah dilaksanakan oleh pakar optik Muslim sebelumnya yaitu, Ibnu Sahl (1000 M) serta Ibnu al-Haytham (1041 M) . Dalam Kitab Tanqih al-Manazir, al-Farisi memanfaatkan bejana kaca besar yang bersih berbentuk satu bola, yang berisi air, buat dapatkan uji-coba mode nilai besar perihal tetes air hujan.
Simak Juga : luas permukaan bola

Ia lantas memposisikan mode ini dengan satu camera obscura yang berperan buat mengendalikan lubang sasar camera buat pengenalan sinar. Ia memproyeksikan sinar ke dalam bola serta selanjutnya dikurangi dengan sejumlah uji-coba serta kajian yang jelas buat pemantulan serta pembiasan sinar kalau warna pelangi merupakan satu kejadian dekomposisi sinar.

Hasil penelitiannya itu hampir serupa dengan Theodoric of Freiberg. Kedua-duanya berpedoman pada teori yang diwariskan Ibnu Haytham dan kajian Descartes serta Newton dalam dioptika (misalnya, Newton kerjakan satu kajian sama di Trinity College, dengan memanfaatkan satu prisma cukup dikit berwujud bola) .

Hal demikian diterangkan Nader El-Bizri, dalam sejumlah karyanya seperti " Ibn al-Haytham " , in Medieval Science, Technology, and Medicine : An Encyclopedia, " Optics " , in Medieval Islamic Civilization : An Encyclopedia dan " Al-Farisi, Kamal al-Din, " in The Biographical Encyclopaedia of Islamic Philosoph dan buku " Ibn al-Haytham, al-Hasan " , in The Biographical Encyclopaedia of Islamic Philosophy.
Artikel Terkait : contoh soal persamaan garis lurus

Di kelompok sarjana kekinian berlangsung ketaksamaan saran berkenaan teori pelangi yang dicetuskan al-Farisi. Ada yang percaya itu jadi karya al-Farisi, terkecuali itu ada pula yang merasa teori itu dicetuskan gurunya al-Shirazi. " Penemuan perihal teori itu semestinya duganya datang dari (al-Shirazi) , lantas diperluas [al-Farisi], " tutur Boyer.

Al-Farisi udah memberikannya andil yang demikian besar buat peningkatan pengetahuan optik. Penilaian serta teori yang dicetuskannya demikian berguna dalam menyibak rahasia alam, satu diantaranya pelangi.

No comments:

Post a Comment

Yuk Intip Industri Coworking Space Cetak Pertumbuhan Tinggi

Industri ruangan kerja berbarengan (coworking ruang) adalah satu diantaranya bidang yang terus berkembang. Perkembangan ini searah dengan be...